Strategi untuk BI agar nilai tukar Rupiah kembali stabil
strategi untuk BI agar nilai tukar Rupiah kembali stabil |
RajawaliQQHotnews - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) terus mengalami pelemahan beberapa minggu ini. Rupiah dibuka di level Rp 13.922 pada Selasa (24/4), dan sempat menyentuh level Rp 13.972 per USD. RAJAWALIQQ
Tak hanya Rupiah saja yang melemah terhadap dolar AS, beberapa mata uang di Asia juga tercatat loyo ketika berhadapan dengan mata uang dari Negeri Paman Sam itu. Tercatat, mata uang won Korea, baht Thailand, yen Jepang, dolar Singapura, yuan China, ringgit Malaysia dan peso Filipina juga melemah terhadap dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan pelemahan Rupiah ini dipicu oleh meningkatnya yield US treasury bills mendekati level psikologis 3 persen dan munculnya kembali ekspektasi kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebanyak lebih dari 3 kali selama 2018. POKER
"Kenaikan yield dan suku bunga di AS itu sendiri dipicu oleh meningkatnya optimisme investor terhadap prospek ekonomi AS seiring berbagai data ekonomi AS yang terus membaik dan tensi perang dagang antara AS dan China yang berlangsung selama tahun 2018 ini," kata Agus dikutip situs resmi BI, Jakarta, Selasa (24/4).
Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah (IDR) sesuai fundamentalnya, Bank Indonesia telah melakukan intervensi baik di pasar valas maupun pasar SBN dalam jumlah cukup besar. Selain itu, BI juga akan terus memonitor dan mewaspadai risiko berlanjutnya tren pelemahan nilai tukar rupiah, baik yang dipicu oleh gejolak global maupun yang bersumber dari kenaikan permintaan valas oleh korporasi domestik BANDARQ
"Untuk itu, Bank Indonesia akan tetap berada di pasar untuk menjaga stabilitas rupiah sesuai fundamentalnya," jelasnya.
Tak hanya Bank Indonesia, pengamat hingga politisi memberikan beberapa strategi untuk BI agar Rupiah bisa kembali stabil. Klik selanjutnya.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berpandangan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) perlu merevisi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi pelemahan Rupiah akhir-akhir ini. BANDAR66
"Kemungkinan untuk merevisi UU Lalu Lintas Devisa perlu dipertimbangkan oleh parlemen ke depan dalam jangka panjang," kata Juru Bicara PSI Bidang Ekonomi, Industri, dan Bisnis Rizal Calvary Marimbo seperti ditulis Antara, Selasa (24/4).
Rizal mengatakan, pemerintah membutuhkan stabilitas nilai tukar dalam mendorong investasi di sektor ril di dalam negeri karena fluktuasi nilai tukar kerap mempersulit dunia usaha dalam menyusun rencana anggaran investasi, modal kerja, atau proyeksi bisnis.
"Bagi iklim investasi, instabilitas ini kurang baik, rencana bisa berubah-ubah proyeksinya. Costing dan pricing berubah-ubah," katanya.
Instabilitas pasar uang ini menurutnya membuat dana asing yang masuk tidak berlanjut ke investasi di sektor ril. Dana tersebut tersangkut beberapa saat di pasar saham, surat berharga, atau dipasar uang.
"Situasi ini hanya menguntungkan para spekulan asing. Mereka memasukkan dananya bukan ke sektor ril karena dianggapnya tidak menarik, ribet, 'low rate of return', dan kelamaan. Terus dananya dibelikan saham, surat utang negara (SBI), yang berbunga tinggi. Habis itu dia lari lagi, dan biarkan rupiah terkapar," papar Rizal. SAKONG ONLINE
Selain PSI, pengamat pun memberikan saran.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Pieter Abdullah Redjalam, mengungkapkan beberapa alternatif kebijakan yang dapat dilakukan Bank Indonesia (BI) untuk mengamankan nilai tukar rupiah, salah satunya kebijakan capital flows management.
"Kita tahu capital yang masuk ke Indonesia harusnya diatur well behave in dan well behave out keluarnya tidak kita bebaskan begitu saja, kalaupun terjadi seperti ini, ketika The Fed naikkan suku bunga dan insentif lain ckup tinggi mereka (investor) tidak bisa keluar begitu saja, kebijakan sperti ini bisa diterapkan BI untuk tahan pelemahan rupiah," ungkapnya di Hong Kong Cafe, Jakarta, Selasa (24/4). DOMINOQQ
Menurutnya, aturan mengenai capital flows management ini dapat dituangkan dalam bentuk PBI (Peraturan Bank Indonesia). Meski demikian, kebijakan ini perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang sebab bisa berdampak pada jumlah investasi yang masuk ke Indonesia.
Selain capital flows management, langkah yang dapat diambil Bank Sentral adalah melakukan capital control. Kedua kebijakan ini, kata dia, dapat digunakan BI sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangan BI terhadap kondisi perekonomian Indonesia. DOMINO66
"Satu lagi alternatif yang mungkin bisa dilaukan walau dipandang negatif, yaitu capital control. Bukan melarang orang memiliki devisa tapi ini sudah sering diusulkan tapi tidak ditanggapi positif BI. Misalnya mewajibkan eksportir khususnya BUMN untuk menyerahkan hasil devisanya kepada BI," kata dia.
EmoticonEmoticon